SELF EDITING - CINTA DALAM DIAMKU
Source image from google
Self editing, adalah sebuah proses yang dilakukan oleh seorang penulis untuk mengedit atau memperbaiki hasil sebuah tulisan. Tujuannya adalah untuk meminimalis kesalahan dalam sebuah tulisan. Diharapkan, karya selanjutnya akan menjadi karya yang lebih baik, meningkatkan kepercayaan diri penulis, dan membawa dampak positif bagi yang membacanya.
Bukan pekerjaan yang mudah ketika harus membaca ulang dengan teliti. Ada saja yang harus diperbaiki. Berikut adalah self editing dari tulisanku sendiri. Bagian yang digaris-bawahi adalah yang telah diperbaiki dengan bantuan Ka Irai. Perbandingannya dapat dilihat pada tulisan sebelumnya 🤗
Menulis, Cinta dalam Diamku
Menyendiri. Membaca. Menulis. Tiga kata itu akrab dengan diriku. Mereka menggambarkan aku dengan sangat baik. Aku menyukai mereka lebih daripada salon, lebih daripada hang-out, lebih daripada mall. Lebih daripada apa pun.
Menulis adalah temporary escape juga healing treatment terbaik untukku. Duduk dalam ayunan bambu bulat yang memeluk seluruh tubuhku di teras belakang. Kaki terangkat di meja dan ditemani segelas capucinno. Kulayangkan pandangan untuk memanjakan mata yang menatap indahnya bunga yang bermekaran. Di pangkuanku telah siap sebuah buku yang terbuka, kuayunkan pena tanpa arah, menatap jauh dengan tatapan kosong. Membiarkan imajinasiku bermain, berselancar liar. Berlari mengejar kata-kata yang indah dan penuh makna.
Ia merupakan dunia yang penuh keajaiban buatku. Aku biasa menulis ketika merasakan hatiku sakit. Aku menghempaskan semuanya dalam kata, membacanya, dan seringkali menyadari betapa masalahku itu sangat simple. Secara ajaib, kutemukan hatiku telah sembuh. Ketika aku jatuh cinta, kutuliskan semua kata indah penuh dengan gombalan. Kubebaskan imajinasi yang kadang di luar nalar dan kurangkai storyline yang manis menggoda. Secara ajaib, aku telah menjadi seorang pujangga. Sungguh, aku tidak dapat melepaskannya. Ia duniaku. Ia hidupku. Ia penyembuhku. Ya, ia juga cintaku. Cinta dalam diamku.
Aku suka kalimat "menulis adalah temporary escape". Menulis membawa kita ke dunia lain 🙂
BalasHapusToss. Cocok Kita 😍😘
HapusSaya suka, padu padan katanya keren
BalasHapusMakasiiiih, mba Euis. Upeti ya. Hahahahahahahahha
BalasHapusAku suka perumpamaannya 😍
BalasHapusUdh cocok jadi pujangga blom? Wkwkwkkwkw.
BalasHapusUdah cocok nih
BalasHapusHahahahhaha...
BalasHapusBagus dee
BalasHapusThank youuu, San. Hugss...
BalasHapusKeren karyanya , ceritanya mengalir.
BalasHapusMakasiiih, ka ❤️😘
HapusYup. Temporary escape dan healing treatment.
BalasHapusTooos. Kita samaaa
Hapus