MENULIS, CINTA DALAM DIAMKU



Menyendiri. Membaca. Menulis. Tiga kata itu akrab dengan diriku. Mereka menggambarkan aku dengan sangat baik. Aku menyukai mereka lebih daripada salon, lebih daripada hang-out, lebih daripada mall. Lebih daripada apapun. 


Menulis adalah temporary escape juga healing treatment terbaik untukku. Duduk dalam ayunan bambu bulat yang memeluk seluruh tubuhku, dengan kaki terangkat di meja, ditemani segelas capucinno, memandang indahnya bunga yang bermekaran ....itu cukup untukku. Dipangkuanku telah siap sebuah buku yang terbuka, kuayunkan pena tanpa arah, menatap jauh dengan tatapan kosong. Membiarkan imajinasiku bermain, berselancar liar, berlari mengejar kata-kata yang indah dan penuh makna.


Ia merupakan dunia penuh keajaiban buatku. Aku biasa menulis ketika merasakan hatiku sakit, aku menghempaskan semuanya dalam kata, membacanya, dan seringkali menyadari betapa masalahku itu sangat simple. Secara ajaib, kutemukan hatiku telah sembuh. Ketika aku jatuh cinta, kutuliskan semua kata indah penuh dengan gombalan, imajinasi yang kadang diluar nalar, dan storyline yang sangat manis menggoda. Secara ajaib, aku telah menjadi seorang pujangga. Sungguh, aku tidak dapat melepaskannya. Ia duniaku. Ia hidupku. Ia penyembuhku. Ya, ia juga cintaku. Cinta dalam diamku.


Komentar

  1. Makasiiih krn sll support ya. Luv

    BalasHapus
  2. 😍 baca ini sy seperti terhipnotis untuk ikut menulis.

    BalasHapus
  3. Ni dia ni, ini niih!😎 mampu bikin tulisan macam begini, sayaa harus bagaimana lagi, cobaaak??? 🤔😂

    BalasHapus
  4. Hahahahhaa bisa ajaaa. Thanks yaaa. 😍😘😘😘

    BalasHapus
  5. Amazing, keren banget nih. Sang Pujangga Cinta dalam Diamku...jd pengen seperti ini gmn caranya ya Bu???

    BalasHapus
  6. Makasiiih bgth. Panggil Dea aja. Aku baru pertama kali nih nulis seperti ini. Ternyata asyik jugaa wkwkwkw. Biasanya lbh serius. Spt di blog : dea1deas.blogspot.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer