Image from google
Matahari sudah tinggi dan cuaca sangat panas. Tiana sudah merasa kelelahan dan memutuskan untuk mencari tempat untuk bermalam. Tiana merasa bingung karena di sekelilingnya hanya terdapat rumput liar yang tinggi. Saat Tiana termenung, seekor capung menegurnya.
"Gadis kecil, apa yang engkau lakukan di sini?"
"Paman Capung, aku sedang mencari tempat untuk bermalam. Namun aku bingung karena hanya terdapat rumput di sini," jawab Tiana, memandang bingung pada capung.
"Gadis kecil, jangan bermalam di sini karena tempat ini berbahaya. Ikutlah dengan Paman. Paman akan membawa kamu ke tempat yang lebih aman. Kamu mau ikut Paman, gadis kecil?" tanya Paman Capung.
"Aku mau, Paman," kata Tiana, gembira.
Akhirnya Tiana mengikuti si Capung yang membawanya ke padang rumput. Capung membawa Tiana ke atas sebuah jamur. Tiana juga terlihat sangat cantik dengan dress hijau dan sayapnya yang indah.
"Gadis kecil, apakah kamu suka tinggal di sini?" tanya capung, lembut.
"Aku sangat menyukai tempat ini. Terima kasih, Paman!" seru Tiana, gembira.
"Tidurlah, hari sudah malam. Esok Paman akan membawamu ke tempat lain yang jauh lebih indah. Kita akan pergi ke taman bunga," jelas capung.
Tiana sangat gembira karena ia sangat menyukai bunga. Tiana sudah membayangkan indahnya taman bunga tersebut. Keesokan harinya, capung membawa Tiana menuju taman bunga. Tiana sangat gembira melihat aneka bunga yang indah. Malam hari mereka tidur di bawah pohon yang rindang sambil memandang indahnya bulan purnama.
Pagi-pagi Tiana telah bangun dan memandang sekelilingnya. Betapa indahnya bunga-bunga yang bermekaran, dimana-mana terlihat warna yang cerah. Bagi Tiana, inilah surga namun semua yang indah hanya terjadi sebentar saja. Tiba-tiba langit mendung dan hujan mulai turun dengan derasnya. Mereka mencari tempat untuk berteduh namun sulit didapatkan. Tiana tidak dapat terbang karena sayapnya basah terkena air hujan.
Di dekat Tiana, terdapat seekor kupu-kupu besar yang dikenal dengan nama Kupu-Kupu Gajah. Sebenarnya ia bukan jenis kupu-kupu melainkan termasuk jenis ngengat. Kupu-Kupu Gajah itu memandang Tiana lekat. Tiana mencoba tersenyum karena ia agak takut dengan bentuk kupu-kupu tersebut.
"Gadis kecil, kamu hendak kemana?" tanya kupu-kupu itu dengan lembut.
"Bibi yang baik, Paman Capung dan aku ingin mencari tempat tinggal yang enak. Aku ingin mempunyai teman yang sama seperti aku," jawab Tiana, dengan suara yang halus.
"Bibi tahu tempat itu, gadis kecil. Di sana kamu akan bertemu dengan teman-teman yang persis sepertimu," jelas bibi kupu-kupu, tersenyum.
"Bibi yang baik, tolong bawa aku ke sana," pinta Tiana, dengan mata berbinar.
"Baiklah, besok kita akan berangkat. Capung, kau ikutlah dengan kami. Tempat itu merupakan tempat peristirahatan yang indah untuk kita," senyum kupu-kupu, menatap capung.
Keesokan harinya, Tiana duduk di atas tubuh bibi kupu-kupu. Ia tidak diijinkan terbang sendiri karena tempatnya cukup jauh. Tiana takjub melihat pemandangan di bawahnya. Begitu indah dan begitu banyak benda yang tidak pernah dikenalnya. Akhirnya mereka sampai di sebuah hutan yang indah. Hutan itu dikelilingi oleh aneka bunga berwarna-warni yang indah. Sangat indah.
Image from google
Bibi kupu-kupu menempatkan Tiana di atas sebuah bunga yang indah.
"Tinggallah di atas bunga ini, gadis kecil. Bunga ini akan menjadi rumahmu. Sentuhlah kelopak bagian bawah dari bunga ini jika kamu ingin beristirahat. Ia akan membuka dirinya untukmu," jelas bibi kupu-kupu.
Tiana mengelus bunga itu dengan penuh kasih sayang. Ia menyentuh kelopak bagian bawah dan bunga itupun membuka dirinya. Tiana memandang takjub. Sungguh indah. Ia melangkah dengan lembut dan masuk ke dalam bunga untuk beristirahat.
***
Pagi-pagi Tiana telah bangun. Ia memperlakukan bunganya dengan lembut. Menyentuhnya agar terbuka. Begitu kelopak bunga terbuka, Tiana membelalakkan matanya yang indah. Airmatanya menetes. Ia melihat sekelilingnya dengan terharu.
Betapa tidak? Ia melihat banyak teman-teman yang mempunyai tubuh sepertinya. Mereka terlihat sangat cantik dan tampan.
"Selamat datang di Hutan Ajaib," sambut seorang peri, memandang kagum pada Tiana yang cantik.
Ya, Tiana adalah seorang peri. Seorang peri yang sangat cantik bahkan paling cantik.
"Terima kasih karena diijinkan tinggal di hutan ini. Perkenalkan namaku Tiana," sapa Tiana lembut, sambil membungkukkan tubuhnya.
Dan seketika, ucapan selamat datang bergema di tempat itu. Tiana merasa bahagia karena mendapatkan teman-teman yang ramah. Hari demi hari berlalu dengan penuh kebahagiaan. Ia tidak merasa aneh sendiri karena di sekelilingnya terdapat banyak peri yang sama sepertinya.
"Abel, mengapa hutan ini disebut hutan ajaib bukan hutan peri?" tanya Tiana, penasaran.
"Hutan ini memang hutan ajaib. Tunggulah nanti malam, kamu akan melihat salah satu keajaiban yang luar biasa," jawab Abel, tertawa.
Tiana begitu penasaran. Ia tidak sabar menunggu datangnya malam. Menjelang sore, setiap peri diminta untuk memakai gaun mereka yang paling indah karena akan ada acara besar. Tiana sungguh merasa penasaran. Keajaiban seperti apa yang terdapat di hutan ini.
Bulan bersinar dengan indahnya dan angin berembus lembut. Suasana menjadi sangat indah. Bunyi gesekkan dedaunan terdengar merdu, ditambah dengan nyanyian jangkrik membuat suasana semakin menakjubkan. Tiba-tiba tampak cahaya yang sangat indah. Ratusan kunang-kunang terbang mengelilingi mereka. Sinar dari tubuh mereka luar biasa indahnya.
Terdengar bunyi tiupan terompet. Semua peri membungkukkan badan sebagai tanda hormat. Tiana tidak mengerti namun ia ikut memberikan penghormatan.
"Selamat malam. Malam ini Pangeran akan memilih calon istri. Siapapun yang dipilih Pangeran untuk berdansa, ia akan menjadi calon istri Pangeran."
Tepuk tangan bergema dan musik lembut mulai terdengar. Peri-peri cantik mulai menari, mencoba menarik perhatian sang pangeran. Siapa yang tidak ingin dipersunting oleh Pangeran Ken yang tampan? Semua peri wanita menginginkannya. Tiana tidak dapat berdansa jadi ia hanya bergerak biasa saja. Tiana mencoba mendekati Abel.
"Abel, siapa Pangeran itu? Apakah Pangeran sudah hadir? Mengapa semua peri menyukainya?" tanya Tiana, penasaran.
"Dia pewaris tahta kerajaan. Pangeran Ken adalah pangeran yang sangat tampan dan baik budi. Semua peri wanita menginginkannya. Sekarang menarilah, berusahalah menarik perhatian pangeran," jelas Abel, berlalu sambil menari dengan indah.
Tiana tetap tidak menari. Ia menyingkir ke samping, memperhatikan teman-temannya yang sedang menari. Sementara itu, pangeran melihat sekelilingnya. Ia bingung harus memilih siapa karena semua peri memang cantik. Mereka juga menari dengan luwes dan memakai gaun yang indah.
Tiba-tiba matanya menatap seorang peri yang sangat cantik, yang sedang tersenyum memandang teman-temannya yang menari. Peri itu adalah Tiana. Pangeran seketika jatuh cinta pada pandangan pertama. Dengan tersenyum lebar, pangeran mendekati Tiana. Tiana diam saja karena ia memang belum mengenal pangeran.
"Bersediakah kamu berdansa denganku?" tanya Pangeran Ken, sopan.
Tiana memandang pria yang mendekatinya. Begitu tampan dan sopan.
"Aku tidak bisa berdansa, tepatnya tidak pernah berdansa," jelas Tiana, dengan wajah memerah.
"Ikuti saja gerakkanku," kata pangeran.
Ketika pangeran memilih Tiana untuk berdansa, seketika peri-peri lain mengundurkan diri dengan sedih. Pangeran telah menetapkan Tiana sebagai calon istrinya. Ketika acara dansa selesai, menteri kerajaan mengumumkan nama calon istri pangeran. Betapa kagetnya Tiana ketika namanya disebut dan lebih kaget lagi ketika mengetahui pria yang berdansa dengannya adalah seorang pangeran.
"Maukah engkau menikah denganku, Tiana?" tanya Pangeran Ken, menatap lembut pada Tiana.
Wajah Tiana bersemu merah. Ia menatap pangeran dan melihat ketulusan di manik mata pria itu. Tiana menganggukkan kepalanya. Seketika tepuk tangan bergema. Sebulan kemudian, Pangeran Ken dan Tiana menikah dan hidup bahagia bersama anak-anak mereka yang cantik dan tampan.
Hutan ini memang hutan ajaib. Hutan lain selalu diisi dengan kehampaan, kegelapan, dan ketakutan. Hutan ajaib adalah hutan yang diisi penuh dengan keajaiban, keindahan, dan sukacita. Hutan yang penuh kasih sayang dan cinta.
Di hutan ini, Tiana merasakan dirinya diterima apa adanya, merasakan persahabatan yang murni, merasakan kasih sayang dari bibi kupu-kupu dan paman capung, serta teman peri lainnya. Banyak pelajaran yang ia dapatkan di hutan ajaib ini. Ia bahagia menjadi bagian dari hutan yang indah ini.
KOLABORASI DONGENG
1. DEA FELINA
= https://dee-arnetta.blogspot.com/2020/12/petualangan-di-hutan-ajaib.html?m=1
= https://dee-arnetta.blogspot.com/2020/12/petualangan-di-hutan-ajaib-end.html?m=1
02. ANASTASIA
=https://anastasialovich.blogspot.com/2020/12/misteri-patung-menangis-di-kerajaan.html?m=1
03. DELIA
=https://deliaswitlof.blogspot.com/2020/12/putri-mirela.html?m=1
04. ARDHIANA
=https://ceritaceriadinara.blogspot.com/2020/11/bil-dan-bul-hidup-itu-anugerah.html?m=1
05. IDAH ERNAWATI
=https://terpakukilaukata.blogspot.com/2020/12/omong-omong-di-belakang.html?m=1
06. IRA BARUS
=https://menjile.blogspot.com/2020/12/meji-si-jago-tak-berekor.html
07. MARIANA
= https://cemplungable.blogspot.com/2020/12/si-cantik-yang-sombong-dan-serakah.html
-Dee Arnetta-
Yeayy ..happy ending.. Walaupun aku berharap Tiana menolak Pangeran juga, karena kan mereka baru aja ketemu. Btw, ilustrasinya lucu-lucu.
BalasHapusWkwkwkw maunya panjang namun harus bikin yang lain jugaa. Jadi dipercepat. Thanks udh mampir ya
Hapusahahhaha kebayang adegan pangeran melihat peri cantik yang sedang tersenyum melihat teman2nya menari.
BalasHapusending yang legiiiiit. thank u dongeng indahnya mbak
Sama2, mbak. Thanks ya udah mampir 😘
HapusAlhamdulillah happy ending he333
BalasHapusMakasiiih
HapusMembayangkan hutan berisi para peri, mengingatkanku pada Tinker Bell, pilihan ilustrasi dongengnya pas banget. Keren!
BalasHapusAku sangat suka cerita tinker bell.apalagi pas dia mengeluarkan serbuk ajaibnya
HapusDiawal cerita aku sempat ke bawa memory dongeng yg pernah kubaca waktu kecil. Tapi setelah baca cerita ini alurnya lebih keren dan beragam ide cerita. Mantap ceritanya.
BalasHapusMakasiiih
Hapus