PETUALANGAN DI HUTAN AJAIB
Image from google
Pada suatu ketika, hiduplah sepasang suami-istri miskin di pinggiran hutan. Usia mereka sudah lanjut namun belum memiliki anak. Sang istri begitu rindu akan hadirnya seorang anak. Tiap hari ia berdoa, meminta kemurahan Tuhan agar mereka diberikan seorang anak yang cantik. Tahun demi tahun berlalu namun impiannya tidak pernah terjadi. Sang istri sangat sedih dan putus asa. Suaminya mencoba menghibur namun tetap tidak dapat membuat istrinya tersenyum.
"Tuhan, hamba mohon berikanlah hamba seorang anak yang cantik. Hamba sangat menginginkan kebahagiaan itu. Berikan hamba kesempatan untuk merasakan menjadi seorang Ibu," doa sang istri, sambil menangis.
Sang istri bersujud, meminta tanpa henti dan akhirnya Tuhan menjawab doa mereka. Suatu hari, datanglah seekor tupai membawa sebuah kacang kenari di tangannya. Sang istri melihat tupai itu meletakkan kenari di dekat kakinya dan menatapnya seakan berkata kalau ada hadiah besar di dalam kenari tersebut.
Sang istri menemui suaminya. Ia membawa kenari itu dengan hati-hati dan meminta agar suaminya dapat membuka kenari tersebut. Ia penasaran apa isi kenari tersebut. Ketika kenari berhasil dibuka, mata mereka terbelalak ketika melihat isi kenari. Mereka menangis terharu karena Tuhan menjawab doa mereka. Benar, seorang gadis yang sangat kecil dan sangat cantik tertidur pulas di dalam kenari. Sungguh, sangat kecil dan cantik.
Tiba-tiba gadis kecil itu membuka matanya yang indah. Ia memandang sekelilingnya dengan heran. Sang istri mengulurkan telapak tangannya. Menyentuh gadis kecil itu dengan lembut dan penuh kasih sayang.
"Selamat datang, sayang. Terima kasih telah hadir di dalam kehidupan kami. Panggil Ibu dan ini adalah Ayah," kata sang istri, menatap sayang pada gadis kecil itu.
"Ibu, Ayah," jawab anak itu dengan suaranya yang sangat halus.
Kebahagiaan terpancar dari wajah lelah Pak Simin dan Bu Sri. Mereka memutuskan untuk memberinya nama Tiana. Pak Simin dan Bu Sri sangat memanjakan Tiana. Hari-hari mereka berisi sukacita. Tiana adalah seorang gadis yang sangat menggemaskan. Ia membuat tempat tidurnya sendiri dari cangkang kenari. Duduk di atas daun dan bercanda bersama ikan-ikan yang sangat sayang padanya.
Di dekat rumah mereka, terdapat sebuah hutan. Di sana, tinggallah seekor kumbang tanduk. Serangga-serangga di sekitarnya sangat hormat pada Bing, sang kumbang tanduk. Bing sangat kaya dan tampan. Banyak serangga betina memimpikan untuk menjadi istrinya namun Bing tidak tertarik pada mereka. Sejak dulu, Bing sangat menyukai Tiana. Tiana yang cantik sangat menarik perhatiannya.
Bing memberanikan diri untuk pergi ke rumah Tiana dan membulatkan tekad untuk melamar Tiana menjadi istrinya. Bing membawa banyak hadiah. Kehadiran Bing menarik perhatian serangga yang lain dan membuat serangga betina menjadi iri hati pada Tiana. Mereka menginginkan Bing yang kaya dan tampan. Bing mempunyai banyak ladang dan harta lainnya. Serangga mana yang tidak ingin dipersunting olehnya.
"Selamat siang, Pak Simin dan Bu Sri. Saya Bing, maaf menganggu waktunya," sapa Bing, dengan hormat.
"Selamat siang, Bing. Wah, ini kehormatan bagi kami. Ada keperluan apakah?" tanya Bu Sri, heran.
"Saya ingin bertemu Bapak sekeluarga, juga Tiana. Tiana ada di rumah, Pak?" tanya Bing, sambil memandang ke dalam rumah.
"Ada. Sebentar saya panggilkan."
Tiana duduk di depan Bing, yang menatapnya tanpa berkedip. Tiana tidak menyukai tatapan Bing. Sifat Bing sangat sombong dan suka memamerkan harta kekayaannya. Tiana tidak menyukainya.
"Bapak dan Ibu, ini ada sedikit hadiah buat keluarga di sini," kata Bing, sambil menyerahkan banyak hadiah kepada Pak Simin.
"Wah, hadiahnya sangat banyak. Ada acara apa, Bing?" tanya Bu Sri, bingung.
"Saya ingin melamar Tiana untuk menjadi istri saya," jawab Bing malu, sambil menggaruk tekuknya.
Tiana membelalakkan matanya. Ia menatap Bing seakan-akan Bing adalah makhluk yang ajaib. Hal yang sama dirasakan oleh Pak Simin dan Bu Sri. Mereka memandang dengan wajah yang menyiratkan keheranan yang luar biasa. Bing memandang mereka dengan rasa percaya diri yang tinggi. Ia yakin kalau Tiana tidak akan menolaknya karena ia adalah idola.
"Kami berterima kasih atas perhatiannya. Namun maaf, Bing. Tiana sudah dilamar dan kami telah menerimanya," kata Bu Sri, yang tidak rela Tiana menjadi istri Bing.
Bing menatap mereka dengan marah. Ia merasa sangat malu. Selama ini belum pernah ada yang menolak keinginannya. Bing tidak pernah ditolak dan tidak suka ditolak.
"Batalkan perjodohan Tiana. Jika tidak, kalian akan menerima akibatnya. Tidak ada yang dapat menolak keinginan Bing!" bentak Bing, marah.
"Maafkan kami, Bing. Kami tidak dapat membatalkan janji yang telah dibuat," sahut Pak Simin, mencoba meredakan kemarahan Bing.
"Minggu depan saya harus menikah dengan Tiana. Tidak ada penolakan atau kalian akan menerima akibatnya!" tukas Bing, pergi meninggalkan rumah Tiana dengan marah.
Keluarga Tiana menjadi resah. Mereka sangat mengerti besarnya kekuasaan Bing. Apa saja dapat dilakukan oleh Bing agar keinginannya tercapai.
"Ayah, Ibu, Tiana tidak mau menikah dengan Bing," tangis Tiana.
"Ayah dan Ibu juga tidak rela jika kamu menikah dengan kumbang sombong itu. Namun kekuasaannya sungguh besar. Tiana sayang, kamu harus pergi jauh dari rumah ini. Jika kamu tetap di sini, kamu pasti akan dipaksa menikah oleh Bing," jelas Pak Simin, menatap sedih pada Tiana.
Keesokan harinya, dengan mengendapendap Tiana pergi dari rumahnya. Ia tidak tahu harus pergi kemana, yang penting jauh dari rumahnya. Tiana memulai petualangan. Ia berjalan tanpa lelah, sesekali ia menoleh ke belakang. Hatinya sedih karena harus meninggalkan ayah dan ibu yang sangat sayang padanya.
Mbak Dea, ini typo atau gimana? Tiana tidak tatapan menyukai Bing. Terus, ternyata ini ada lanjutannya ya..Nggak ada tulisan bersambung. Anyway bagus ceritanya
BalasHapusUdah aku ubah tp siang tadi kenapa dia ga berubah
Hapus. Huhuhu
Tetap tidak berubah huhuhu
HapusYey!!! Akhirnya bisa
HapusBagus ceritanya. Tapi aq pernah liat cuplikan filmnya model-model begini juga cerita filmnya, peri -peri gt.Tapi ceritanya beda.
BalasHapusSyukurlah berbeda. Udah serem aja dipikir plagiat krn murni imajinasi krn aku suka bgth sama fairy dari kecil. Dunia mrk terasa ajaib dan indah aja. Wkwkwk
HapusPenasaran pengen tau nasib bu Sri, Tiana dan pak Simin. Apa juga yang akan dilakukan Bing?
BalasHapusNah mmg rencananya nanti akan aku perpanjang ceritanya lg. Nanti alur akan diubah sedikit biar nyambung dgn lanjutan ceritanya. Thanks dha mampir yaa
HapusEh, ternyata bersambung ya , baiklah, ditunggu ^^
BalasHapusIya, mbak karena syaratnya 1k kata. Thanks sdh mampir ya
HapusTernyata Tiana gadis yang pemberani
BalasHapusIyaaa. Thanks udh mampir ya
HapusCeritanya bagus mbak, idenya keren
BalasHapusMakasiiih ya
HapusBagus ceritanya jadi penasaran di awal cerita mirip cerita yg pernah ku baca di majalah bobo. Bedanya ini dibuah kenari kalo yg kubaca di majalah bayi perempuan di dalam bunga kuncup, ada juga yg di dalam labu.
BalasHapusMakasiih
Hapus