Part 2 FOREVER WITH YOU
"Yakin mau latihan basket di cuaca sepanas ini, Belle?" tanya Harumi, sangsi sambil menyodorkan air mineral.
"Iya, Aru. Pertandingan sudah dekat jika tidak rutin latihan maka kemungkinan menang sangat kecil. Lawan kampus kita adalah juara bertahan tahun lalu," ungkap Bella, galau.
"Semangat!" teriak Harumi, sambil tersenyum manis pada Arabelle.
Kehadiran Harumi langsung menarik perhatian pemuda-pemuda di sana namun sukses membuat gadis-gadis menjadi kesal. Harumi dan Arabelle tidak mempedulikan tatapan para gadis di sekitarnya. Mereka duduk manis di bawah pohon sambil melayangkan matanya ke arah lapangan. Saat ini, para pemuda sedang latihan dan tampak seorang yang sangat menarik perhatian para gadis. Ia adalah Vinant, seorang pemuda dengan postur tubuh tinggi dan tampan namun sangat dingin.
"Lihat Vinant, Aru. Skill-nya luar biasa dalam memainkan bola," bisik Arabelle, kagum.
"Kalau gadis lain melihat Vinant dengan tatapan kagum karena tubuh dan wajahnya yang mereka anggap sempurna, kamu malah kagum dengan skill-nya," tawa Harumi, memperhatikan gadis-gadis di sekitarnya.
"Jangan bilang kamu mulai menyukai Vinant, Harumi sayang. Ia adalah pemuda kutub, dengan wajah datar dan sikap dingin luar biasa. Aku akui ia sangat tampan dan sangat cocok untukmu, Aru," goda Arabelle, tertawa.
"Jangan bercanda. Kau tahu bagaimana aku melewati hari-hariku. Aku tidak mempunyai waktu untuk memperhatikan lawan jenis. Papi selalu membuatku sibuk dengan keinginannya agar aku belajar mengelola perusahaan. Seperti itulah masa mudaku. No tone," keluh Harumi.
"Bersyukurlah kamu lahir di keluarga kaya sehingga tidak merasakan sulitnya hidup," lirih Arabelle, sambil memperhatikan permainan basket di lapangan.
Harumi menatap sahabatnya dari samping. Ia sangat mengerti arti perkataan Arabelle tersebut. Ada rasa bersalah yang muncul, Harumi mengelus tangan Arabelle perlahan dan tersenyum lembut. Arabelle menatapnya dan tersenyum. Pandangan mereka kembali ke pertandingan di lapangan.
"Vinant! Vinant! I love you, Vinant!" teriak para gadis dari pinggir lapangan basket, heboh.
Harumi memandang mereka dengan tatapan aneh. Apa mereka tidak merasa malu berteriak seperti itu. Arabelle terkekeh melihat tingkah laku sahabatnya.
"Apa istimewanya Vinant sehingga mereka begitu tergila-gila?" tanya Harumi, heran.
"Dia idola gadis-gadis di kampus ini, Harumi. Jangan bilang kau tidak mengetahuinya," sentak Arabelle, menatap Harumi lekat.
"Tidak ada yang istimewa dari Vinant. Wajahnya juga biasa saja," sahut Harumi, memperhatikan Vinant dari pinggir lapangan.
Go To Part 3
https://dee-arnetta.blogspot.com/2020/12/forever-with-love-part-3.html?m=1
Komentar
Posting Komentar