PART 3, JANGAN BERMAIN DENGANKU !!!

 PART 3

Image from google

Josh menundukkan kepalanya. Ia sangat menyesal karena tidak dapat membimbing istrinya dengan baik. Bagaimanapun sifat istrinya, Josh mencintainya. Ia juga sangat menyesal atas semua yang telah dilakukannya. Wajah saudara yang telah ditumbalkannya melintas satu-per-satu. Josh mengusap kasar wajahnya. Tangannya memukul dinding sehingga terluka. Semua sudah terlambat.


"Apa istriku dapat selamat? Ijinkan aku menukar jiwaku dengan jiwanya," kata Josh, pasrah.


"Tidak akan terjadi. Amosh tetap akan mengambilnya," tukas Reihn, menatap Josh tajam.


"Siapa kau, Reihn?" tanya Josh, menatap Reihn lekat.


"Kau akan mengetahuinya nanti. Sekarang pulanglah. Hari ini juga anak-anakmu harus berada di tempatku atau semuanya akan terlambat. Pergunakan sisa waktu untuk menyelamatkan jiwa istrimu. Pimpin dia agar mengakui Tuhan di dalam hidupnya. Jumat depan, Amosh akan mengambil istrimu. Berdoa, istrimu bertobat sehingga jiwanya terselamatkan," tukas Reihn, panjang lebar.


Josh mengusap wajahnya lagi dengan gusar. Beban berat terasa menindih dadanya. Membuatnya sangat tidak berdaya. Dalam hatinya, ia sungguh menyesal. Namun terlambat, konsekuensi harus dibayarkan. Kekayaan yang didapatkannya sudah tidak berarti apa-apa.


***

Reihn mengirim lima orang pasukan khusus untuk pergi bersama-sama dengan Josh. Mereka telah dipagari dengan pelindung dari kekuatan Reihn sehingga Amosh tidak dapat menemukan mereka.


Josh minta ijin kepada pasukan khusus untuk berbicara kepada Mira, istrinya. 


"Istriku, mulai hari ini anak-anak harus berpisah dengan kita," jelas Josh, pelan.


"Apa yang terjadi? Mengapa harus berpisah? Apa yang telah kau lakukan?" tuding Mira, kasar.


"Kau pasti mengetahui kalau kita mendapat kekayaan bukan dari jalan yang benar. Aku telah menyerahkan jiwa kerabatku kepada kuasa kegelapan. Sebagai imbalannya adalah kita mendapatkan kekayaan," jelas Josh, menatap lekat Mira.


"Lalu apa hubungannya dengan anak-anak?" tukas Mira, menatap marah pada Josh.


"Jika anak-anak tidak diselamatkan, jiwa mereka akan diambil untuk menjadi penghuni neraka," jawab Josh, sedih.


"Apa sulitnya? Kau tinggal menunjuk pengganti jiwa mereka. Bukankah kau berasal dari keluarga besar? Kita tidak akan kekurangan jiwa yang akan ditumbalkan," sahut Mira, tidak peduli.


Josh menatap nanar pada istrinya. Apa yang membuatnya memilih wanita kejam ini sebagai istrinya. Istri yang dulu lembut telah hilang. Digantikan dengan sosok yang makin hari makin tidak dikenalnya.



"Tuan Amosh menginginkan jiwa anak-anak karena jiwa mereka murni. Jiwa yang murni akan menambah kekuatannya. Hari ini anak-anak akan diungsikan ke tempat yang aman. Di sana mereka akan dilindungi dari kejaran Tuan Amosh. Sementara itu, kita tetap akan di sini," jelas Josh, panjang lebar.


"Aku akan ikut anak-anak. Kau saja yang berada di sini sebagai jaminan sehingga Tuan Amosh tidak dapat mencelakakan anak-anak. Aku akan membawa harta kekayaan kita untuk biaya di masa depan," sahut Mira, santai.


Josh menatap tak percaya pada wanita yang telah menjadi istrinya. Mira tidak keberatan jika jiwanya diambil Amosh untuk menjadi penghuni neraka. Sedangkan Josh bahkan rela menukar jiwanya dengan jiwa Mira. Benar kata Reihn, jiwa Mira adalah jiwa yang jahat.


"Kita tidak dapat ikut. Hanya anak-anak. Sudahlah, sudah kuputuskan semuanya. Anak-anak akan langsung mengikuti pasukan penyelamat," tukas Josh, tegas.


Mira marah. Ia membanting semua barang-barang di kamar itu. Josh terpaksa mengikatnya. Waktu tinggal sedikit. Anak-anak harus langsung dibawa ke base camp atau semuanya akan terlambat bagi anak-anaknya.


"Kenzo dan Kean, sementara ini kalian akan ikut paman-paman ini ke tempat yang aman. Papa dan Mama tidak bisa ikut. Papa sayang kalian berdua. Ingatlah untuk selalu berdoa, jangan tergoda dengan kekayaan dan kejahatan," kata Josh, menatap sedih ke arah anak-anaknya. 


"Papa harus ikut!" teriak Kean, menatap Josh sedih.


"Kalian harus pergi sekarang sebelum terlambat. Ampuni Papa dan Mama yang telah melakukan kesalahan. Papa sangat menyayangi kalian," ucap Josh, menangis dan memeluk erat dua anaknya.


Josh memberi tanda kepada pasukan khusus. Mereka segera membawa Kenzo dan Kean yang menangis histeris. Josh mengusap sayang dan menciumi anak-anaknya. Lalu bergegas pergi dari ruangan itu dengan berurai airmata. Di sisi lain, hatinya lebih tenang karena anak-anaknya akan selamat.


***

Reihn terus membekali pasukan khusus. Hari ini mereka akan ke kampus sebagai mahasiswa pindahan dari kota lain. Mereka akan meng-cover Dave. Sementara itu, Vallery akan cuti kuliah. Vallery, Kenzo, dan Kean dimasukkan ke ruangan khusus yang mempunyai lapisan perlindungan dengan energi besar. Mereka dipagari dengan pelindung berlapis yang kuat sehingga Amosh tidak dapat mendeteksi kehadiran mereka.


Sementara itu, Josh terus memasrahkan dirinya kepada Tuhan. Ia tidak tahu kapan waktunya untuk binasa. Josh ingin mempergunakan sisa hidupnya untuk bertobat. Ia mendekatkan dirinya kepada Tuhan walau terlambat. Sementara itu, Mira tidak peduli. Ia tetap hidup dalam jalan sesatnya. Mira dan teman-teman sosialitanya sedang bersenang-senang. Mata rohaninya seakan tertutup. Josh pasrah walau dalam hatinya ia sungguh tidak rela jika wanita yang dicintainya binasa. Namun, Mira telah membuat pilihannya sendiri.


Hari ini adalah hari yang telah ditentukan Amosh untuk pengambilan tumbal. Dari pagi, Josh telah meminta Mira agar bertobat di sisa hidupnya namun Mira tetap tidak peduli. Tiba-tiba Josh merasakan kehadiran Amosh.


"Mana jiwa Vallery? Aku akan mengambilnya sekarang!" bentak Amosh, dengan suara menggelegar.


"Maafkan saya, Tuan. Saya tidak dapat menemukan Vallery. Ia melarikan diri," kata Josh, ketakutan.


Amosh mengeluarkan suara menggelegar marah. Suasana di sekeliling terasa sangat panas. Seakan-akan neraka berpindah ke dalam rumahnya. 


"Apa yang kau lakukan, Josh? Jika aku menemukan kau mengkhianatiku, seisi rumahmu akan kubinasakan!" bentak Amosh, sangat marah.


Josh terdiam. Ia berharap Amosh akan segera pergi. Namun, harapan tinggallah harapan.


"Jangan berpikir aku akan melepaskan kalian. Hari ini aku akan mengambil jiwa jahat Mira. Jiwanya berbau harum untuk neraka!" kata Amosh, tajam.


Josh menangis namun ia tidak dapat melakukan apapun untuk menyelamatkan Mira. Konsekuensi dari kesesatan mereka. Tiba-tiba Josh mendengar teriakan kesakitan Mira. Hati Josh seakan berdarah. Ia berlari menuju kamar mereka. Seketika wajahnya pucat melihat apa yang terjadi di depan matanya. Ia melihat Mira terbakar dalam api yang sangat besar dan panas. Josh menangis histeris, memanggil nama istrinya. 


"Tolong aku, Josh. Tolong aku!" teriak Mira, kesakitan.


"Mira, oh Mira," tangis Josh.


"Aku membencimu, Josh! Aku membencimu! Ah, panas. Panas sekali. Sakit. Tolong aku! Tolong! Sakit!" teriak Mira, semakin melemah dan akhirnya hilang.


Tidak ada yang dapat dilakukan Josh untuk menolong Mira. Amosh memandang sinis ke arah Mira dan Josh. Jiwa Mira telah didapatkannya. Jiwa yang akan dibawanya untuk menjadi penghuni kekal di neraka. Jiwa jahat yang memang ditentukan untuk menjadi penghuni neraka. Sementara itu, Josh menatap tubuh Mira yang masih terbakar hebat. Josh tidak dapat berdiri. Ia tidak sanggup melihat penderitaan istri yang dicintainya. Mengapa kami harus berpisah seperti ini? tangisnya pilu. Ah, Mira.


"Bulan depan kau harus menyerahkan jiwa lagi, Josh. Carikan jiwa yang lezat untukku. Sebagai pengganti jiwa Mira, bukalah lemarimu. Ada banyak harta kekayaan untukmu," kata Amosh, menggelegar.


Josh terpaku. Habis sudah waktunya. Bulan depan adalah waktunya sendiri untuk binasa. Josh menatap nanar pada abu Mira di lantai kamar. Sedikit demi sedikit, abu itu menghilang tanpa bekas. Istri yang dicintainya lenyap tak berbekas, menuju penderitaan kekal. Josh jatuh pingsan, ia tidak kuat menerima kenyataan di depan matanya.




GO TO PART 4

Komentar

  1. Di bagian Mira kehilangan jiwa bagusnya dibuat lebih dramatis dan emosional Mbak Dea..

    BalasHapus
  2. Jadi sedih ceritanya, bagus juga nga perlu serem semua.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer